Mulut Goa Ngalau Pangian |
Masih di Kabupaten Tanah Datar dimana penulis dibesarkan dengan kearifan local yang mengedepankan kereligiusan
agama Islam dalam keseharian masyarakatnya. Tersebut sebuah situs karya alam
yang sangat menakjubkan dan menjadi daya Tarik bagi para pecinta wisata alam.
Adalah NGALAU PANGIAN. Meski penulis asli dari Minang, namun sampai saat ini
masih belum begitu yakin apa yang menjadi terminilogi dari kata Ngalau.
Whatever…yang penulis pahami ngalau lebih dekat kepada sebentuk gua, itu saja,
jika penulis menemukan arti yang lain so pasti penulis akan mengupdate Sobat
Indonesia Travelers pada blog ini.
Pangian sendiri adalah salah satu
nagari atau desa yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, Indonesia. Nagari ini terletak di dekat
Batusangkar, ibu kota dari kabupaten Tanah Datar yang berdekatan dengan IstanaPagaruyung yang dibahas sebelumnya.
Kata Pangian sendiri berasal dari
banyak cerita dimasa lalu, 1) Di zaman dahulu nenek moyang orang Pangian
bermukim di dalam sebuah gua, mereka menamakan gua tersebut sebagai Gua
Pangunian. Dan dari kata Pangunian ini terjadi perubahan menjadi kata Pangian.
2) Epic yang mengisahkan pada suatu ketika, nenek moyang orang Pangian sedang
bersedih. Sebab bersedih tersebut tidak pernah dijelaskan, hanya mereka
menangis bersama-sama di sana. Maka dengan adanya peristiwa itu, maka mereka
memberi naam gua tersebut menjadi Gua Panangian. Dan kemudian berubah menjadi
kata Pangian. 3) Diceritakan dahulu seeorang raja (kemungkinan besar raja
Pagaruyung) yang berkunjung ke gua ini dan raja itu beristirahat, istirahat dalam
Bahasa minang bisa disebut peranginan. Dikemudian hari kata peranginan berubah
menjadi Pangian.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjQqUUc0bdXL_O3ZhIxDCvproPLAh54kAN_a_CqOhZXj-D2ntHOQtlX8ehgwoWOmiLqMvGN8571SIV40RZCkrzXCmqGFvyAWaL1_pnYU9Mn4wOAHbn0mzeYszzE-6EaioNjEDDhRvXFtGM/s1600/ngalau-pangian-620x465.jpg)
Di Ngalau Pangian juga
terdapat jalur panjat tebing yang tidak
terlalu panjang, tetapi cukup untuk menantang adrenalin, tingkat kesulitan
jalurnya juga beragam, mulai dari grid 5,7 – 5,10 dengan kemiringan < 180 derajat
hingga lebih dari 180 derajat. Bagi para climber yang berminat untuk membuat
jalur panjat tebing di Ngalau Pangian, masih terdapat banyak tebing yang belum
dimanfaatkan untuk jalur panjat tebing.
Untuk mencapai kawasan objek Gua
Ngalau Pangian dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum/pribadi (oplet,
Jeep dan sebagainya) melalui rute sebagai berikut: Batusangkar – Lintau Buo –
Gua Ngalau Pangian, dengan lama perjalanan sekitar 1 jam.
Areal parkir kendaraan tersedia
cukup besar. Para tamu yang datang mengendarai kendaraan pribadi atau bus
carteran, bisa saja dengan leluasa berputar pada lokasi yang telah
dipersiapkan.
Bila para tamu tidak sempat
membawa perbekalan, di lokasi parkir ini juga telah ditempatkan sebuah kafe
yang menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman ringan, dan ternyata juga
dijual dengan harga yang wajar atau bahkan tergolong murah jika di bandingkan
dengan kota kota besar di Jawa. Again… Sobat ….juga akan mendapati beberapa
jenis makanan yang penulis juga pernah tulis di Indonesia Kuliner.
Bila para pengunjung membawa anggota keluarga termasuk
anak-anak yang ingin mandi, di luar arena Ngalau Pangian ini juga telah disediakan
sebuah kolam renang untuk anak-anak. Areal pemandian anak-anak tersebut
dikelola oleh masyarakat, sehingga untuk pengunjung yang berminat dipungut dana
seperti layaknya sebuah lokasi water boom mini. Namun bila ingin mandi pada
aliran anak sungai yang mengalir dari mulut goa yang memiliki tantangan ini,
juga disediakan lokasi alam yang masih asri, belum tersentuh oleh modifikasi. Pengunjung
bisa langsung mandi-mandi pada sebuah lubuk (genangan air) yang keluar dari
sela-sela batu besar yang ada pada dasar ngalau, airnya tidak pernah keruh
karena selalu mengalir.
Selain untuk mandi-mandi , di mulut goa juga tersedia sebuah
lokasi yang cukup strategis digunakan sebagai tempat berkemah. Selain aman,
udaranya juga tidak terlalu dingin pada malam hari karena diapit oleh dua buak
bukit batu.
Have a nice adventure…Salam Sobat Indonesia Travelers,
Irwan Hermantria
0 comments:
Post a Comment