Tulisan pertama saya ini akan di awali daerah sebuah daerah yang menjadi tempat kelahiran penulis. Ya... Istana Pagaruyung yang merupakan ikon dari Kerajaan dan Budaya Minang Kabau. Tulisan ini akan berbagi cerita kepada sobat Indonesia Travelers tentang hal menarik yang berkaitan dengan istana Pagaruyung.
![]() |
Istana Pagaruyung |
Sobat Indonesia Travelers, Istana Pagaruyung terletak di Nagari Pagaruyung Kecamatan
Tanjung Emas dengan jarak sekitar 5 kilometer dari Kota Batusangkar Kabupaten Tanah Datar, kota
dimana penulis dibesarkan dengan kearifan local yang mengedepankan kereligiusan
agama Islam dan keseharian masyarakatnya, belum lagi citarasa masakan khas Kota Batusangkar yang selalu menjadi alasan kuat bagi para perantau untuk mudik di saat berlebaran.
Sementara dari ibukota propinsi Sumatera Barat berjarak sekitar 105 kilometer. Istana Pagaruyung merupakan objek wisata andalan Kabupaten Tanah Datar. Disamping itu, Istana Pagaruyung juga merupakan salah satu "icon" pariwisata Propinsi Sumatera Barat. Hampir setiap agen perjalanan yang ada di Propinsi Sumatera Barat selalu mencantumkannya dalam paket perjalanan yang mereka tawarkan. Bangunan Istana Pagaruyung ini berbentuk rumah adat minang atau yang sering dikenal dengan sebutan "rumah gadang" dengan ukuran yang sangat besar dan atapnya berbentuk tanduk kerbau yang melengkung meruncing keatas.
Sementara dari ibukota propinsi Sumatera Barat berjarak sekitar 105 kilometer. Istana Pagaruyung merupakan objek wisata andalan Kabupaten Tanah Datar. Disamping itu, Istana Pagaruyung juga merupakan salah satu "icon" pariwisata Propinsi Sumatera Barat. Hampir setiap agen perjalanan yang ada di Propinsi Sumatera Barat selalu mencantumkannya dalam paket perjalanan yang mereka tawarkan. Bangunan Istana Pagaruyung ini berbentuk rumah adat minang atau yang sering dikenal dengan sebutan "rumah gadang" dengan ukuran yang sangat besar dan atapnya berbentuk tanduk kerbau yang melengkung meruncing keatas.
Sobat Indonesia Travelers, Menurut prasasti prasasti yang ditemukan seperti prasasti
Kubu Rajo, prasati Pagaruyung, dan Prasasti Suroaso. Yang pertama kali
mendirikan kerajaan serta raja pertama dari kerajaan Pagaruyung adalah
Adityawarman yang kemudian dikenal sebagai Minang Kabau (1347–1375). Adityawarman
adalah seorang paglima perang Majapahit yang juga merupakan keturunan dari kerajaan
Darmasraya (Melayu). Pada mulanya kerajaan Pagaruyung yang dipimpin oleh
Adityawarman yang juga dibesarkan dalam lingkungan istana Majapahit, merupakan
kerajaan yang menganut agama Budha, baru pada pertengahan abad ke-16 kerajaan
Pagaruyung memeluk agama Islam dimana pada saat itu kerajaan Pagaruyung
dipimpin oleh Sultan Alif.
Bangunan Istana Pagaruyung ini terdiri atas 11 gonjong, 72
tonggak, dan 3 lantai. Eksterior dan interiornya dilengkapi dengan beragam
ukiran yang tiap-tiap bentuk dan warna ukirannya mempunyai falsafah sejarah dan
budaya Minangkabau. Sementara di ruang tengah dipamerkan berbagai benda
bersejarah seperti keramik peninggalan kerajaan Pagaruyung dan berbagai benda
kerajinan tangan dari Minang. Uniknya, semua tonggak yang menyangga bangunan
ini dibuat miring yang tentunya agak bertentangan dengan teori arsitektur yang
ada tapi tidak mengurangi kekokohan bangunan itu sendiri. Selain itu, di bagian
halamannya, bangunan istana ini juga dilengkapi dengan bangunan surau (tempat
sholat sejenis mushola), "rangkiang" (yang berfungsi sebagai tempat
penyimpan hasil panen), serta "tabuah" (untuk memanggil warga).
Istano Pagaruyung ini sendiri merupakan replika dari
bangunan Istano Rajo Alam Pagaruyung yang dibakar Belanda pada tahun 1804 dan
dibangun kembali pada tahun 1976. Pada tanggal 27 Februari 2007, Istano
Pagaruyung mengalami kebakaran akibat disambar petir dan saat ini masih dalam
proses pembangunan kembali. Istana ini dilatarbelakangi oleh panorama Gunung
Bungsu yang merupakan sarana wisata sangat cocok untuk camping dan hiking. So..Jika Sobat Indonesia Travelers yang memiliki hoby mountainering atau napak tilas tak jauh dari situs ini menawarkan banyak relief alam yang sangat menarik untuk di coba. tidak perlu kawathir ketika selama perjalanan di daerah ini ketika lapar melanda ada cukup banyak pilihan aneka makanan khas Batusangkar yang konon tersohor di negeri seberang.
Salam Sobat Indonesia Travelers,
Irwan Hermantria
0 comments:
Post a Comment